Saya berharap, popularitas tembang seperti Akhir Sebuah Cerita, Iming-Iming akan menular ke lagu-lagu yang lain. Seperti kita ketahui, tembang Akhir Sebuah Cerita bukan merupakan top album. Akhir Sebuah Cerita merupakan salah satu laagu Dangdhut bagus yang dulu (sebelum lahirnya Koplo), tidak pernah dikenal kecuali oleh si pemilik kaset, sehingga jarang dipentaskan waktu itu. Salah satu faktornya mungkin karena posisi tembang tersebut ada di Side A di bawah judul album tersebut, yaitu TUMBAL.
Dulu, musisi dan penyanyi akan mementaskan sebuah laggu dan menganggap tembang itu bagus atau tidak dengan cara mendengarkan radio dan melihat televisi. Semakin sering muncul di radio atau televisi, maka akan semakin top tembang tersebut. Padahal, tembang yang paling sering muncul di radio atau televisi itu adalah top album itu sendiri Sementara untuk lagiu selain top album tidak pernah muncul atau andaipun muncul, itu sangat jarang sekali. Sebut saja misalnya SELAMAT MALAM - Evie Tamala, TERLENA - Ikke Nurjanah, Pangeran Dangdoet - Abiem Ngesti, Payung Hitam - Iis Dahlia, dan sebagainya. Judul-judul itu adalah top album yang populer. Jadi musisi atau penyanyi akan mementaskan tembang-tembang top album saja. Sementara isi laghu selain judul tersebut sama sekali tidak dikenal, tidak pula berusaha dipopulerkan atau mungkin tidak terlalu diperhatikan, terutama oleh musisi dan penyanyi (grup). Jadi, yang tahu dan mengenal laggu selain top album hanya si pemilik kaset saja. Oleh karena itu jarang sekali dipentaskan. Bahkan, top album saja belum tentu hits dan dipentaskan, misalnya Fatamorgana - Mega Mustika, Penyesalan 1 (Titik Nur) dan lain-lain.
Namun setelah muncul Koplo, cara pandang masyarakat, musisi dan juga penyanyi berbeda. Sebagai contoh, laghu Akhir Sebuah Cerita, Menunggu, Mengapa (Ida Royani), dan lain-lain menjadi begitu populer setelah dipentaskan, dan vcdnya diedarkan dengan harga super murah dan mudah didapatkan, meski tembang tersebut bukanlah judul album dan diluncurkan jauh sebelum lahir dan populernya aliran Koplo. Masih banyak sekali laguu Dangdut yang menurut saya bagus, namun jarang dipentaskan.
Mungkin daftar laagu di bawah ini bisa menjadi acuan untuk pentas grup. Daripada mempopulerkan laghu dari genre yang sangat berbeda, tidak ada salahnya untuk mementaskan tembang-tembang berikut ini, dengan harapan bisa "bernasib" seperti tembang Akhir Sebuah Cerita, Menunggu, Iming-Iming, Dua Kursi, Mengapa, Mengapa Duet, dan sebagainya.
Dan inilah lagu-lagu Dangdut bagus yang jarang dipentaskan yang bisa dijadikan rujukan oleh musisi atau penyanyi atau mungkin masyarakat pecinta Dangdhut. Bahwa setelah mendengarkan tembangnya sobat tertarik untuk menggarapnya (untuk musisi dan penyanyi), dan request (untuk pendengar radio dan masyarakat pecinta Dangdhut).
- 14 Malam - Anis Fitria
- Rantai-Rantai Derita - Rhoma Irama
- Habis Gelap Terbitlah Terang - Rhoma Irama
- Sebatas Kata dan Rindu - Yunita Ababil
- Ikhlas - Evie Tamala
- Bagai Disambar Petir - Ikke Nurjanah
- Darah Biru - Iis Dahlia
- Amarah Cinta - Noer Halimah
- Bukan Tanda Jasa - Abiem Ngesti
- Bunga Teratai - Asep Irama
- Abang Sayang - Ayu Soraya
- Gantungan Baju - Caca Handika
- Jelita - Camelia Malik Feat OM. Tarantulla
- Galau - Cici Paramida
- Cemara Biru - Noer Halimah
- Untuk Siapa - Dayu AG
- Birahi - Elvy Sukaesih
- Merpati Putih - Ikke Nurjanah
- Debu-debu Jalanan - Hamdan ATT
- Hitam Manis - Imam S Arifin
- Mimpi - Ine Sinthiya
- Tinta Merah - Itje Trisnawati
- Prahara - Jhoni Iskandar
- Fatamorgana - Mega Mustika
- Permisi - Meggy Z
- Rintihan Jiwa - Riza Umami
- Hanya Kamu - Santi Sartika/Mega Mustika
- Penyesalan 1 - Titik Nur
- Menyulam Kain Rapuh - Yulia Citra
- Gubuk Derita - Yusnia