Penyanyi Dangdut Seronok, Vulgar dan Erotis
Tumbuh dan semakin menjamurnya penyanyi Dangdut baru tentunya menjadi sinyal positif bagi semakin eksisnya musik rakyat. Sayang, ada di antara mereka yang hanya sekedar numpang popularitas, dengan mengesampingkan moralitas. Tidak sedikit penyanyi yang tampil terlalu vulgar, erotis dan seronok di atas panggung.
Banyaknya aksi penyanyi Dangdut seronok, vulgar dan erotis sudah pasti sangat mengecewakan para pendiri musik ini yang secara tidak langsung digunakan sebagai sarana dakwah oleh para wali yang membawa aliran musik Qasidah, rebana dan gambus ke Indonesia.
Dangdut sebagai genre musik dilahirkan juga bukan untuk ajang pamer aurat dan merendahkan martabat. Baik martabat biduan tersebut ataupun musik Dangdut itu sendiri. Contohlah penyanyi Dangdut lawas yang lebih menjunjung tinggi nilai-nilai seni dan estetika, norma masyarakat dan agama ketika tampil dihadapan publik.
Tidak bisakah mereka meneladani pedangdut senior seperti Ikke Nurjanah, Ida Laila, Camelia Malik, Evie Tamala, Iis Dahlia, Noer Halimah, Rita Sugiarto dan sebagainya. Mereka terkenal bukan karena aksi dan goyang kelewat batas. Mereka populer karena kualitas vokal/suara yang dimiliki atau setidaknya memiliki suara khas tersendiri. Selain itu, untuk saat ini mengapa di antara mereka juga tidak menyadari bahwa seorang Ayu Ting Ting pun bisa terkenal dan meraup banyak rezeki tanpa harus beraksi amoral.
Mari kita jaga Dangdut bersama-sama, agar tumbuh dan berkembangnya penyanyi lebih banyak ke arah yang positif, sehingga bisa mencegah lahirnya penyanyi Dangdut vulgar dan erotis.