Dangdut Site - Mungkin hampir lebih dari 90 persen penyanyi Dangdut masa kini yang muncul adalah kaum hawa. Sehingga seolah-olah ketika kita mengucapkan atau berkata tentang seorang penyanyi Dangdut, maka yang ada dalam benak dan pikiran kita adalah wanita. Pertanyaannya adalah, mengapa kini pernyanyi pria kurang laku? jika dibandingkan sebelum era 2000an, khususnya untuk produksi album atau lagu baru.
Dulu kita mengenal begitu banyak penyanyi laki-laki yang begitu populer terutama bagi para dangduter sejati. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan dan perkembangan antara vokalis pria dan wanita bisa dikatakan seimbang, terutama penyanyi di periode 60an sampai akhir atau awal 2000an. Bahkan tak hanya untuk kalangan dewasa saja, karena ada juga penyanyi dangdut pria cilik yang juga turut meramaikan musik yang paling kita cintai ini waktu itu, seperti Sona Orama dan Abiem Ngesti.
Sederetan pedangdut pria yang populer dan tetap eksis hingga sebelum era 2000-an seperti misal Hamdan ATT yang begitu kondang dengan tembang Termiskin Di Dunianya. Mansyur S, artis seangkatan dengan sang Raja Dangdut, Rhoma Irama yang telah menelorkan banyak album, Asmin Cayder (Tembok Derita), Caca Handika (Undangan Palsu), Ona Sutera (Terbayang-bayang), Imam S Arifin (Jandaku), Muchsin Alatas (Pasrah), Asep Irama (Kembalikanlah Dia), Leo Waldi (pencipta sekaligus penyanyi), Jhonny Iskandar (Bukan Pengemis Cinta), Abiem Ngesti (Pangeran Dangdut), dan masih banyak segudang biduan pria lain.
Pasca 2000-an, hanya segelintir saja, seperti Alam (Mbah Dukun), Nadi Barakah (Duet Malam Terakhir), Endang Kurnia (Duit), Ridho Rhoma itupun sampai sekarang tidak begitu eksis (maksimal satu album, setelah itu tenggelam). Berkurangnya pedangdut pria sebenarnya sudah dilakukan pembenahannya seperti digelarnya kontes dangdut di layar kaca. Namun ternyata tidak mampu mengembalikan kejayaan munculnya pedangdut laki-laki sebelum tahun 2000an atau akhir 90an.
Salah satu faktornya mungkin karena ketika di awal tahun 2000 tersebut begitu banyak tersebar vcd bajakan yang dijual separo harga dibarengi dengan beralihnya perhatian masyarakat sejak tumbuhnya benih-benih Dangdut Koplo. Hal itulah yang mungkin menyebabkan mengapa kini penyanyi pria kurang laku dan lebih banyak didominasi oleh kaum hawa, terutama di pentas musik Dangdut nasional (selebritas).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)